Shalat Idain
A. Ketentuan Shalat Idain
Shalat
Id adalah shalat sunnah dua rekaat yang dilaksanakan satu tahun sekali pada dua
hari raya yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha yanag sering
dikenal dengan shalat Idain. Shalat ini dilaksanakan umat Islam untuk menyambut
ke dua hari raya sehingga disebut dengan istilah idain artinya dua hari raya.
Adapun ke dua hari raya yaitu:
1.
Shalat
Idul Fitri
Idul Fitri berasal bahasa Arab
yaitu dari kata Id dan Fitri. Kata Id berarti kembali dan kata Fitri berarti
suci atau bersih. Jadi kata Idul Fitri berarti kembali menjadi suci. Shalat
Idul Fitri adalah shalat sunnah dua rekaat yang dilakasanakan oleh seluruh umat
Islam setiap tanggal 1 Syawal. Shalat sunnah ini dilaksanakan setelah kaum
muslimin melaksanakan puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Di Indonesia hari raya Idul Fitri
sudah populer. Seluruh umat Islam melaksanakan shalat ini, karena hari raya
idul Fitri dijadikan peristiwa tersendiri untuk dapat berkumpul dan
bersilaturrahmi dengan keluarga dan seluruh masyarakat baik di kampung, desa
maupan kota. Hari raya ini adalah hari yang sangat istimewa karena juga sebagai
hari kemenangan umat Islam setelah selama satu bulan melaksanakan ibadah puasa
Ramadhan yang diakhiri dengan pembagian Zakat Fitrah.
Kegiatan beribadah yang berupa
shalat Idul Fitri ini oleh umat Islam diIndonesia kebanyakan dilaksanakan di
tanah lapang seperti lapangan olah raga,
jalan raya dan tanah lapang lainnya. Tetapi kadang-kadang karena hujan ataupun
tanah lapang yang tidak memungkinkan maka umat Islam melaksanakannya di masjid-masjid.
a. Mandi
sebelum berangkat ke tempat shalat berdasarkan pada Hadis Nabi Saw:
Niat
mandi:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ
سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya :“ Saya niat mandi untuk shalat Idul Fitri sunah karena Allah Ta’ala.”
b. Memakai
pakaian yang paling bagus dari yang dimiliki
“Riwayat
Syafi’i dari Ja’far bin Muhammad dari Abdullah dari neneknya bahwa Rasulullah
Saw “mengenakan pakaian bercorak pada tiap hari ‘Id.” (HR. al-Baihaqi).
c. Makan
dan minum terlebih dahulu sebelum shalat Id
“Riwayat
Bukhari dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah belum pergi pada hari raya
Idul Fitri sehingga beliau makan beberapa kurma.(HR. Bukhori).
d. Memakai
wangi-wangian
e. Melewati
jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari Shalat Id.
Rasulullah
Saw bersabda dalam sebuah hadis sebagai berikut:
“Apabila Nabi Saw pergi shalat hari raya, maka ketika
pulang beliau menempuh jalan yang berlainan dengan waktu perginya.” (HR. At
Turmudzi dari Abu Hurairoh)
f. Mendengarkan
khutbah Idul Fitri
g. Mengumandangkan
takbir dari terbenamnya matahari akhir bulan Ramadhan sampai selesainya
pelaksanaan shalat Id.
Hikmah yang terkandung
dalam pelaksanaan hari raya Idul Fitri adalah:
a.
Meningkatkan kasih
sayang kepada fakir miskin
b.
Mempererat hubungan
persaudaraan
c.
Menyempurnakan pahala
ibadah di bulan Ramadhan.
d.
Lebih mendekatkan diri
kepada Allah Swt melalui takbir, tahmid tahlil, dzikir dan doa
e.
Menghapuskan dosa dan
kesalahan terhadap orang lain dengan saling memaafkan.
2.
Shalat
Idul Adha
Shalat
Idul Adha adalah shalat sunnah 2 rekaat yang dilaksanakan ummatIslam setiap
tanggal 10 Zulhijjah. Idul Adha berasal dari kata Id dan Adha. Id berarti
kembali dan Adha berarti qurban. Jadi, kata Idul Adha berarti kembali
berqurban, maksudnya kembali melakukan penyembelihan hewan qurban, sehingga
dapat disebut juga dengan istilah Idul Qurban. Idul Adha dapat disebut juga
dengan istilah Idul Haji karena pada tanggal 10 Zulhijjah tersebut umat Islam
yang menunaikan ibadah haji telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
Dibanding
dengan Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di Indonesia Shalat Idul Adha kurang
meriah dan tidak diikuti oleh kebanyakan umat Islam di lingkungannnya. Tetapi
ada masyarakat muslim tertentu dalam melaksanakan Idul Adha lebih meriah dari
pada Idul Fitri seperti di Madura. Walaupun begitu tidak mengurangi kekhusuan
Shalat Id ini.
Rangkaian
Shalat Id ini senantiasa dikaitkan dengan penyembelihan hewan Qurban baik sapi,
kerbau, maupun kambing yang dilaksanakan selama 4 hari yaitu tanggal 10
Zulhijjah ( Hari Raya Idul Adha) dan tanggal 11,12,13 Zulhijjah atau juga
disebut hari Tasyrik.
Hal-hal
yang dikerjakan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha adalah sebagai
berikut:
a. Mandi
terlebih dahulu dengan niat:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ
عِيْدِ اْلاَضْحَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya :
“Aku niat mandi untuk shalat ‘iedul adha, sunnah
karena Allah ta’ala.”
b. Memakai
pakaian yang paling bagus dari yang dimiliki
c. Tidak
makan dan minum sebelum shalat Id
d. Memakai
wangi-wangian
e. Melewati
jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat Shalat Id
f. Mendengarkan
khutbah Idul Adha
g. Mengumandangkan
takbir mulai malam tanggal 10 sampai dengan tanggal 13 Zulhijjah
B. Menyakini Shalat Idain sebagai Perintah Allah
Rasulullah saw. shalat Idulfitri bersama kami sedang matahari
tingginya kirakiradua penggalah dan shalat Iduladha tingginya kira-kira
sepenggalah.
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ
كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
(Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah)bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya
diturunkan(permulaan) Al Qur›an sebagai petunjuk bagi manusiadan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu danpembeda (antara yang hak dan
yang batil). Karena itu,barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasapada bulan itu, dan barang
siapa sakit atau dalamperjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginyaberpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu,pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahanbagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Danhendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur. ( QS.:2:185)
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya:
“ Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu danberkorbanlah.”
(QS. 108:2)
Berdasarkan
Ayat dan Hadis di atas menunjukkan bahwa kita sebagai orang Islam harus selalu
meyakini bahwa shalat Id baik shalat Idul Fitri maupun Idul Adha adalah perintah
Allah Swt dan RasulNya sunah muakkad hukumnya.
C. Menghayati Ketentuan Shalat Idain
Sebagai orang Islam
kita tidak lepas adanya ketentuan-ketentuan yang selalu mengikat baik hukum
sunah maupun wajib. Ketentuan shalat Idul fitri dan idul adha perlu dihayati
dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari agar mendapat manfaat dan hikmahnya.
Diantara manfaat dan hikmah idain adalah:
Hikmah yang terkandung
dari hari raya Idul Fitri adalah:
1. Meningkatkan
kasih sayang kepada fakir miskin
2. Mempererat
hubungan persaudaraan
3. Menyempurnakan
pahala ibadah pada bulan Ramadhan.
4. Lebih
menekatkan diri kepada Allah Swt melalui takbir, tahmid dan tahlil, serta
dzikir dan doa
5. Menghapuskan
dosa dan kesalahan terhadap orang lain dengan saling memaafkan.
Hikmah yang terkandung pada Idul
Adha:
1. Tanggung
jawab sebagai pondasi aktivitas. Nabi Ibrahim AS mencontohkan tingginya rasa
tanggung jawab itu dalam menunaikan
tugasnya. Ia berupaya istiqamah terhadap amanah yang diembannya.
2. Semangat
yang tinggi dalam menjalani sebuah pengorbanan seperti yang dicontohkan Nabi
Ibrahim dan keluarganya yang harus merelakan buah hatinya di Makkah yang masih
tak berpenduduk saat itu.
3. Kemampuan
bekerjasama dengan pihak lain. Nabi Ibrahim dan Ismail mencontohkan kerjasama
yang apik di saat mengutarakan maksudnya hendak mengorbankan putranya karena
menjalankan perintah Allah Swt. Bak gayung bersambut, Ismail dengan lapang dada
merespon dengan baik maksud ayahnya. Kendati yang disambelih ternyata seekor
domba, karena Allah tidak menghendaki qurban dalam bentuk manusia, tetapi dalam
bentuk hewan.
D.
Tata
cara melaksanakan Shalat Idain
Shalat Id dapat
dikerjakan di tanah lapang yang bersih atau di dalam masjid. Sebelum
melaksanakan Shalat terlebih dahulu harus bersuci dari hadas dan najis. Selain
itu kita harus menutup aurat dan berpakaian yang suci. Jadi syarat dan rukun
Shalat id sama dengan Shalat fardhu yang kita kerjakan, yang membedakan adalah
niat, jumlah takbir dan waktu pelaksanaannya.
Adapun cara
mengerjakannya adalah :
1. Shalat
Id terdiri dari dua rakaat
2. Shalat
Id sebaiknya dilakukan dengan berjamah,
3. Setelah para jamaah sudah siap, barulah shalat
dengan aba-aba: ashalaatul jaamia’ah yang artinya marilah kita shalat.
4. Niat
shalat Id.
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya :
Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.
Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.
5. Takbiratul
ikhram.
6. Membaca
doa iftitah.
7. Pada
rakaat pertama sesudah niat, takbiratul ihram kemudian membaca do’a iftitah,
selanjutnya takbir 7 kali dan setiap habis takbir disunatkan membaca tasbih.
8. Setelah
takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut, kemudian membaca al-Fatihah dan disambung dengan membaca surah
yang yang disukai, yang lebih utama ialah membaca surah al-Qof atau surah
al-A’la (Sabbihisma Rabbikal a’la)
9. Setelah
membaca surah dilanjutkan ruku, I'tidal dan diteruskan sujud dua kali seperti
dalam shalat wajib hingga selesai reka'at pertama.
10. Pada
rekaat kedua, sesudah berdiri untuk rekaat kedua membaca takbir 5 kali dan setiap takbir disunatkan
membaca tasbih. Kemudian membaca
al-Fatihah dan dituskan dengan bacaan surah yang kita sukai, yang lebih utama
surah al-Ghosyiyah.
11. Dilanjutkan
dengan ruku, i’tidal, sujud dua kali, tahiyat akhir dan salam.
12. Setelah
selesai shalat Id, khotib melaksanakan khutbah dua kali, pada khutbah pertama
membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali.
13. Hendaknya
dalam khutbah Idul fitri berisi penerangan zakat fitrah dan pada hari raya Idul
Adha berisi penerangan tentang ibadah haji dan hukum kurban. Semua jamaah harus
mendengarkan dengan tenang.
E. Menghargai Orang yang Menjalankan Shalat Idain
Shalat hari Raya Idul Fitri dan
Idul Adha dilakukan dengan berjamaah dengan maksud :
1. Waktu-waktu
berkumpul (berjama’ah) ini sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah ta’ala dalam
mencari pahala dan berlindung dari siksa-Nya.
2. Menimbulkan
rasa cinta dan kasih sayang sesama kita
3. Memupuk
rasa kasih sayang sesama kita.
4. Berkenalan
satu sama lain.
5. Dengan
berjama’ah setidaknya kita akan mudah berkenalan dengan jama’ah lain. Dengan
berkenalan ini juga bisa membuat kita kenal lebih jauh dengan kerabat dan sanak
keluarga.
6. Untuk
menyebarkan syi’ar Islam terutama shalat. Kalau saja sejak dahulu setiap orang
melaksanakan shalat di rumah masing-masing,
niscaya tidak banyak orang yang mengenal syari’at shalat ini.
7. Menunjukkan
wibawa umat Islam, karena ketika shalat berjama’ah keluar masuk masjid dengan
berbondong-bondong menunjukkan persatuan umat Islam yang akan menggentarkan
orang-orang kafir dan munafik. Sekaligus sebagai pembeda antara umat Islam
dengan umat lainnya.
8. Sebagai pembelajaran bagi orang-orang awam. Karena dengan shalat berjama’ah orang-orang awam akan tahu hal-hal yang berkaitan dengan shalat, sering mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari imam, mengetahui dzikir-dzikir dalam shalat, mengetahui tata cara shalat yang benar dan pengetahuan lainnya yang bisa didapat orang awam dari orang-orang alim ketika shalat berjama’ah.
9. Peristiwa
penting yang tepat untuk saling menasehati antar jama’ah dalam kebenaran dan
kesabaran.
10. Membiasakan
umat muslim untuk bersatu dan tidak berpecah-belah.
11. Membiasakan
kontrol diri.
12. Seseorang
jika shalat berjama’ah, mereka akan dibiasakan mengikuti seluruh gerakan imam,
tidak mendahului ataupun menyamai.
13. Membiasakan
perasaan umat Islam untuk merasakan berdiri di barisan jihad. Orang-orang yang
berada di barisan jihad, tidak diragukan lagi mereka sebelumnya sudah terbiasa
disiplin dalam saf shalat, terbiasa taat terhadap imam mereka.
14. Menanamkan
kesetaraan sesama muslim dan mengesampingkan status sosial. Ketika shalat
berjama’ah seluruh kalangan masyarakat sama-sama berkumpul di masjid, yang kaya
berdampingan dengan yang miskin, pimpinan dengan bawahan, besar dengan kecil
dan lain sebagainya.
15. Berkumpulnya
umat Islam dalam masjid merupakan salah satu cara untuk mencari barokah dari
Allah.
16. Dengan
sering berjama’ah di masjid, bisa menambah semangat bekerja kita, karena kita
juga terbiasa melihat orang-orang yang semangat beribadah di dalam masjid.
17. Melipatgandakan
pahala kebaikan.
18. Dakwah
menuju Allah ta’ala dengan perkataan maupun perbuatan.
19. Berkumpulnya
umat Islam pada waktu-waktu tertentu akan membiasakan diri untuk disiplin
terhadap waktu.
20. Dan
berbagai manfaat lainnya yang sangat banyak dari shalat berjama’ah
Komentar
Posting Komentar